augmented-reality

3 Tren Teknologi Immersif (VR/AR) yang Really Mengubah Dunia Kerja & Edukasi di 2025

Tren

Tahun 2025 menjadi saksi bisu perkembangan teknologi immersif (VR/AR) yang berdampak langsung pada dunia kerja hingga munculnya badai PHK besar-besaran dalam kurun waktu singkat. Tidak hanya terjadi di dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri. Sebenarnya seperti apa sih teknologi bisa mengubah dunia kerja bahkan edukasi?

Perlu kamu pahami, keberadaan teknologi VR dan AR bukan cuma modal gimik futuristik semata. Faktanya, kedua teknologi ini berhasil menjadi alat revolusioner yang mempunyai peran penting dalam merubah secara besar-besaran terhadap cara orang bekerja dan belajar.

Berkembangnya Virtual Reality dan Augmented Reality memungkinkan terciptanya ruang meeting dalam bentuk virtual yang lebih efektif dan efisien tanpa terkendala batasan ruang dan waktu.

Konsep Dasar Teknologi Immersif VR/AR

Sebelum membahas lebih lanjut seputar tren teknologi immersive, ada baiknya kamu juga paham dulu konsep dasarnya. Teknologi immersif merupakan teknologi yang dikembangkan untuk memberikan pengalaman secara mendalam kepada para penggunannya dimana menggabungkan antara dunia nyata dan dunia digital.

Dengan kata lain, kamu sebagai pengguna akan merasakan cakupan lingkungan virtual yang diperluas melalui dukungan 2 teknologi utama Virtual Reality dan Augmented Reality.

Baik VR dan AR sama-sama sebagai fondasi terwujudnya teknologi immersif yang sampai saat ini terus dikembangkan guna membangun masa depan yang lebih canggih dan modern di berbagai industri.

Agar kamu bisa memanfaatkan keberadaan teknologi ini secara maksimal, penting memahami lebih detail tentang potensi dasar dan perbedaan antara VR/AR.

a. Virtual Reality (VR)

Fokus pada penyediaan lingkungan yang sepenuhnya virtual 3D. Untuk bisa menjelajahinya, kamu harus menggunakan beberapa perangkat pendukung seperti headset, misalnya saja HTC Vive atau Meta Quest.

Virtual Reality memungkinkan para pengguna seperti sedang berada di dalam dunia digital dan setiap interaksi bisa dilakukan secara real time. Yang menjadi ciri khas dari Virtual Reality ini antara lain hanya bisa dinikmati dengan mengandalkan sensor gerak dan headset.

Kemudian saat menggunakannya, pandangan dunia nyata seolah hilang dan tertutup secara keseluruhan. Selain itu, VR sangat cocok dimanfaatkan untuk berbagai macam simulasi seperti terapi psikologis, pelatihan teknis dan game.

b. Augmented Reality (AR)

Elemen digital menjadi semakin kaya berkat adanya Augmented Reality seperti teks, gambar dan objek 3D. Di dunia nyata sendiri, AR bisa dilihat sekaligus dinikmati melalui berbagai perangkat digital seperti tablet, smartphone atau AR glasses.

Ingat ya keberadaan AR ini tidak bisa menggantikan dunia nyata, melainkan membuatnya lebih berwarna karena kaya akan informasi tambahan. Berbeda dengan VR, AR memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda dimana para penggunanya masih bisa menikmati dunia nyata.

Selain itu, AR sangat cocok digunakan untuk mendukung edukasi interaktif, retail, perbaikan mesin atau bahkan navigasi. Mudahnya begini, AR memiliki lingkungan dunia nyata ditambah dengan elemen digital.

Lantas apa saja sih tren teknologi terkini yang berhubungan langsung dengan masa depan dunia kerja dan edukasi di 2025?

Lahirnya Metaverse Berbasis VR Mendukung Kolaborasi Kerja Jarak Jauh

Sepanjang tahun 2025, diprediksi akan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan platform Metaverse. Dimana di dalamnya tersedia berbagai fitur modern seperti training, meeting hingga kolaborasi tim lintas negara.

Dengan adanya platform Metaverse ini, semua karyawan dalam satu perusahaan dari belahan bumi manapun bisa saling terhubung dan bertemu di ruang kerja khusus dalam bentuk virtual 3D, memvisualisasikan berbagai proyek secara langsung dan saling berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan avatar rekan kerja.

Apa dampak langsung yang bisa dirasakan dengan hadirnya Metaverse ini?

Kehadiran platform Metaverse dampaknya secara langsung bisa dirasakan berbagai pihak tidak terbatas pada perusahaan saja melainkan juga karyawan.

Perusahaan bisa merasakan keuntungan dari berkurangnya anggaran untuk kebutuhan perjalanan bisnis dan mendorong intensitas keterlibatan tim lintas negara. Sementara dari sisi karyawan, mereka akan mendapatkan pengalaman yang lebih imersif jika dibandingkan menggunakan platform meeting seperti Google Meet atau Zoom.

virtual-reality

Penggunaan Simulasi VR/AR untuk Pelatihan & Pendidikan

Saat ini, penggunaan VR/AR sudah semakin luas terutama untuk pelatihan keterampilan secara teknis seperti bidang kedokteran hingga ruang lingkup manufaktur. Dalam dunia kedokteran, VR sendiri dimanfaatkan para mahasiswa untuk praktek melalui simulasi bedah tanpa adanya risiko yang timbul secara nyata. Sementara di dunia industri manufaktur, para pekerja pabrik akan dilatih menggunakan AR glasses sehingga bisa menyimak semua instruksi secara langsung di atas mesin.

Baik di dunia pendidikan atau pekerjaan, VR/AR memberikan dampak secara langsung mulai dari efisiensi anggaran untuk pelatihan fisik, meningkatkan pemahaman terhadap konsep yang kompleks hingga menyediakan ruang belajar yang lebih praktis dan bisa dilakukan dari mana saja.

Pemanfaatan AR untuk Mendukung Aktivitas Pembelajaran Interaktif & Kontekstual

Augmented Reality saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk merealisasikan konten edukasi ke dunia nyata. Contoh paling umum dan sering ditemukan adalah saat para siswa belajar tentang planet, terdapat buku pelajar yang sudah menerapkan model 3D. Kemudian saat eksperimen kimia juga bisa dilakukan secara virtual saat siswa belajar di rumah.

Berkat adanya AR yang diimplementasikan ke dunia pendidikan, banyak siswa cenderung lebih semangat belajar karena teknik pembelajarannya jadi lebih menarik dan mendukung project based learning yang lebih dinamis.

Bukan sekadar eksperimen belaka, mulai 2025 teknologi immersif (VR/AR) ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam mendukung dunia kerja dan proses belajar. Mau tidak mau kamu harus selalu upgrade skill untuk bisa beradaptasi, jika tidak ya siap-siap saja terkena seleksi alam.

Tidak dipungkiri, bahwa teknologi immersif (VR/AR) ini menawarkan masa depan yang lebih baik berkat efektivitasnya dalam memastikan keamanan selama pelatihan teknis hingga penyajian tampilan virtual yang menyenangkan dan lebih interaktif.

Baca Juga : Dari Thrifting ke Repair Cafe: Tren ‘Slow Consumption’ Melawan Fast Fashion & Budaya Buang-Buang

Kedepannya, kamu sebagai pengguna akan dihadapkan dengan berbagai tantangan baru terhadap perkembangan teknologi immersif (VR/AR) ini. Tidak hanya terbatas pada memanfaatkannya sebagai alat bantu semata, tetapi kamu harus berpikir bagaimana bisa menggali dan mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mampu mengubah paradigma di masyarakat khususnya di ruang lingkup dunia kerja dan edukasi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *