Di era digital seperti sekarang, menjadi viral bukan lagi hal yang mustahil terutama di platform seperti X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Thread di platform ini telah berkembang menjadi salah satu bentuk konten yang paling kuat untuk menyampaikan cerita, membagikan informasi, hingga membentuk opini publik.
Tapi pertanyaannya adalah, apa yang membuat sebuah thread bisa viral? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita pelajari dari 10 thread ‘X’ terpopuler yang telah menyedot jutaan perhatian pengguna?
Dalam artikel ini, kita akan membongkar elemen-elemen penting dari konten viral berdasarkan analisis dari 10 thread X paling populer.
Dari gaya bahasa, struktur penyajian, hingga elemen emosional yang digunakan, semuanya menyimpan rahasia penting yang bisa kamu tiru untuk membuat konten viral berikutnya. Jika ingin mengetahui algoritma sosial media lainnya bisa baca disini.
1. Cerita yang Relatable dan Emosional
Salah satu benang merah dari banyak thread viral adalah kemampuannya membangkitkan emosi.
Entah itu haru, bahagia, sedih, marah, atau takjub—konten yang memancing emosi cenderung lebih mudah dibagikan.
Salah satu thread terpopuler bercerita tentang perjuangan seorang mahasiswa miskin yang akhirnya lulus dengan predikat cum laude.
Thread ini menyentuh hati banyak orang karena menyentuh tema perjuangan hidup, ketidakadilan sosial, dan harapan.
Thread ini mendapatkan lebih dari 500 ribu likes dan 200 ribu retweet hanya dalam waktu 2 hari.
Bawa audiens ke dalam perjalanan emosional. Cerita personal, kisah inspiratif, atau tragedi yang memiliki ending penuh harapan sering kali memicu viralitas.
2. Penyampaian yang Rapi dan Visual
Thread yang viral hampir selalu memiliki struktur yang jelas, kalimat yang ringkas, serta penggunaan visual yang mendukung seperti gambar, infografik, atau video pendek.
Sebuah thread tentang sejarah kuno yang viral menyisipkan ilustrasi dan peta untuk memperjelas cerita. Ini tidak hanya membuat pembaca betah membaca, tetapi juga membantu mereka memahami informasi yang kompleks secara visual.
Gunakan format thread dengan bijak. Pisahkan ide besar menjadi potongan kecil. Sertakan visual jika memungkinkan.
3. Judul atau Tweet Pembuka yang “Hooking”
Tweet pembuka adalah “pintu depan” dari sebuah thread. Jika tidak menarik, orang tidak akan mengklik “Show this thread”.
Contoh yang viral:
“Saya dipecat dari pekerjaan saya 2 tahun lalu. Hari ini, saya mengontrak 10 orang di perusahaan saya sendiri. Ini ceritanya.”
Tweet pembuka seperti ini mengandung teaser yang membuat orang penasaran, dan secara tidak langsung menjanjikan reward berupa cerita inspiratif.
Buka dengan kalimat yang memancing rasa ingin tahu atau langsung ke poin yang memicu emosi pembaca.
4. Relevansi dengan Isu Terkini
Thread yang mengangkat isu yang sedang hangat dibicarakan cenderung lebih cepat viral. Misalnya, saat ada isu besar seperti pandemi, Pemilu, atau kejadian internasional penting, thread yang memberi insight, analisis, atau cerita pribadi terkait isu tersebut sering viral.
Timing adalah segalanya. Jadilah yang pertama atau paling relevan menyuarakan opini atau cerita dalam momen yang tepat.
5. Panjang Ideal: 5–15 Tweet
Thread yang terlalu panjang cenderung ditinggalkan, sedangkan yang terlalu pendek sering kali kurang memberi konteks. Thread viral rata-rata terdiri dari 7 hingga 12 tweet. Cukup panjang untuk menyampaikan cerita, tetapi tidak sampai melelahkan.
Pelajaran: Buat struktur yang padat dan efisien. Setiap tweet harus memberikan nilai.
6. Bahasa yang Natural dan Akrab
Penggunaan bahasa yang terlalu kaku atau formal membuat pembaca merasa seperti sedang membaca dokumen resmi.
Thread viral sering menggunakan bahasa yang luwes, ringan, dan terasa seperti ngobrol langsung dengan pembaca.
Sesuaikan gaya bahasa dengan target audiens. Gunakan humor jika perlu, tapi jangan sampai mengaburkan pesan utama.
7. Ada Nilai Tambah atau Insight Baru
Banyak thread viral yang berhasil karena memberikan informasi yang wow atau perspektif baru yang belum terpikirkan sebelumnya. Ini bisa berupa fakta menarik, data mengejutkan, atau sudut pandang yang belum banyak diangkat.
Misalnya, sebuah thread tentang konspirasi perusahaan besar dalam dunia makanan cepat saji menjadi viral karena membuka wawasan baru sekaligus membangkitkan rasa penasaran.
Jadikan thread-mu sebagai sumber pengetahuan atau refleksi baru bagi pembaca.
8. Ajak Interaksi di Akhir
Thread yang diakhiri dengan pertanyaan atau ajakan untuk membagikan pengalaman, seperti:
“Kamu pernah mengalami hal serupa? Ceritakan di kolom reply.”
memiliki engagement lebih tinggi.
Arahkan audiens untuk membalas atau retweet. Interaksi menciptakan peluang lebih besar untuk algoritma mempromosikan kontenmu.
9. Konsistensi dan Kredibilitas Penulis
Thread yang viral sering kali datang dari akun yang sudah memiliki kredibilitas atau reputasi tertentu. Tapi ini bukan berarti akun baru tidak bisa viral. Jika kamu konsisten membuat konten berkualitas, peluang untuk viral akan terus meningkat seiring waktu.
Bangun kredibilitas perlahan. Konsistensi adalah kunci.
10. Jam Posting yang Tepat
Thread yang diunggah pada jam ramai (pukul 08.00–10.00 pagi atau 19.00–21.00 malam) memiliki kemungkinan lebih besar untuk dibaca dan dibagikan. Thread viral sering diposting di saat prime time agar langsung mendapat momentum engagement.
Posting di waktu aktif mayoritas pengikutmu. Jangan buang konten bagus di jam sepi.
Membuat thread viral bukanlah sihir. Ia adalah kombinasi antara storytelling yang kuat, waktu yang tepat, penyampaian yang rapi, dan pemahaman mendalam tentang audiens.
Baca Juga : Scroll atau Stres? Dampak ‘Doomscrolling’ pada Kesehatan Mental Gen Z
Dari 10 thread X paling populer, kita bisa belajar bahwa konten yang menyentuh emosi, informatif dan disampaikan dengan cara yang sederhana namun menarik selalu punya peluang untuk viral.
Jika kamu ingin mulai menulis thread sendiri, cobalah mulai dari cerita personal, insight menarik, atau ulasan mendalam tentang topik yang kamu kuasai.